Minggu, 25 Agustus 2013

Halalbihalal KWKS Se- Jabodetabek tahun 2013

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - MESKI agak terhambat karena gelaran car free day alias bebas kendaraan bermotor di Jalan MH Thamrin, ratusan urang Banua di Jakarta yang tergabung dalam Kerukunan Warga Kalimantan Selatan (KWKS) mengikuti halalbihalal, Minggu (25/8).
Acara tahunan itu diadakan di Gedung BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) yang berada di jalan utama di ibu kota negara tersebut. Banyak peserta halalbihalal yang kebingungan mencari jalan tembus, bahkan harus berjalan kaki dari jarak yang cukup jauh dari gedung.
Selain Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin dan Wali Kota Banjarmasin H Muhidin, sejumlah tokoh Kalsel yang berkiprah di Jakarta seperti Menristek H Gusti Muhammad Hatta, Wakil Menkum HAM Denny Indrayana, dan Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR H Ahmadi Noor
Supit, mengikuti acara tersebut. Juga berbaur dengan mereka adalah anggota DPR H Syaifullah Tamliha dan anggota DPD H Farid Hasan Aman.
Keakraban dan canda-tawa mewarnai ‘temu kangen’ itu. Rudy pun beberapa kali melontarkan guyonan saat memberi sambutan.  Salah satunya saat mengungkapkan anggaran untuk pembangunan di Kalsel.
“Kalau Kalsel kada dapat anggaran maka ada yang kawa diandalkan yakni Pak Ahmadi yang menjadi ketua Banggar DPR,” ucapnya.
Tak hanya itu. Rudy juga kembali membuat peserta tertawa saat mengungkapkan segera berakhirnya masa jabatan sebagai gubernur. “Masa jabatan gubernur Kalsel berakhir 28 Agustus 2015. Handak tiga kali menjadi gubernur kada kawa. Pak Denny kada kawa jua maubah peraturannya. Delapan tahun dan menginjak tahun kesembilan, kada terasa jadi gubernur karena alhamdulillah di Kalsel, suasananya kondusif atau damai. Ini nikmat yang diberikan Allah SWT,” ujarnya.
Diungkapkan mantan bupati Banjar itu, persentase warga miskin di Kalsel hingga tahun ini di bawah 5 persen. Kalsel adalah provinsi yang memiliki warga miskin tersedikit di Kalimantan. “Jatim saja masih di bawah kita. Mudahan (sisa) dua tahun pengabdian, ada manfaatnya bagi masyarakat Kalsel,” kata Rudy.
Pada kesempatan itu, dia juga meminta maaf kepada warga Kalsel di perantauan karena banyak permohonan bantuan yang tidak bisa dipenuhi, meskipun APBD sudah mencapai Rp 5,3 triliun. Bukan karena ketidakmauan tetapi terkendala peraturan. Seperti keinginan warga Kalsel di Yogyakarta yang akan membangun masjid.
“Kami sudah menganggarkan Rp 2 miliar tetapi dicoret  Mendagri karena dianggap membantu di luar daerah. Mestinya, menurut Mendagri, yang melakukan bukan pemprov. Jadi kada kawa membangun sarana pendidikan  dan lainnya karena aturannya memang kada kawa,” kata Rudy.
Selain itu, dia juga mengatakan pada tahun depan, bakal ada Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Lambung Mangkurat (Unlam). Sebelumnya, pada akhir tahun ini akan diresmikan Rumah Sakit Mulut dan Gigi dengan nama RS H Hasan Aman (mantan gubernur Kalsel).
“Kita perlu dokter gigi karena gigi orang Banjar rata-rata rupui,” ujarnya.

0 komentar:

Posting Komentar