BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - MESKI agak
terhambat karena gelaran car free day alias bebas kendaraan bermotor di
Jalan MH Thamrin, ratusan urang Banua di Jakarta yang tergabung dalam
Kerukunan Warga Kalimantan Selatan (KWKS) mengikuti halalbihalal, Minggu
(25/8).
Acara tahunan itu diadakan di Gedung BPPT (Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi) yang berada di jalan utama di ibu
kota negara tersebut. Banyak peserta halalbihalal yang kebingungan
mencari jalan tembus, bahkan harus berjalan kaki dari jarak yang cukup
jauh dari gedung.
Selain Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin dan Wali
Kota Banjarmasin H Muhidin, sejumlah tokoh Kalsel yang berkiprah di
Jakarta seperti Menristek H Gusti Muhammad Hatta, Wakil Menkum HAM Denny
Indrayana, dan Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR H Ahmadi Noor
Supit, mengikuti acara tersebut. Juga berbaur dengan mereka adalah anggota DPR H Syaifullah Tamliha dan anggota DPD H Farid Hasan Aman.
Supit, mengikuti acara tersebut. Juga berbaur dengan mereka adalah anggota DPR H Syaifullah Tamliha dan anggota DPD H Farid Hasan Aman.
Keakraban
dan canda-tawa mewarnai ‘temu kangen’ itu. Rudy pun beberapa kali
melontarkan guyonan saat memberi sambutan. Salah satunya saat
mengungkapkan anggaran untuk pembangunan di Kalsel.
“Kalau Kalsel kada dapat anggaran maka ada yang kawa diandalkan yakni Pak Ahmadi yang menjadi ketua Banggar DPR,” ucapnya.
Tak
hanya itu. Rudy juga kembali membuat peserta tertawa saat mengungkapkan
segera berakhirnya masa jabatan sebagai gubernur. “Masa jabatan
gubernur Kalsel berakhir 28 Agustus 2015. Handak tiga kali menjadi
gubernur kada kawa. Pak Denny kada kawa jua maubah peraturannya. Delapan
tahun dan menginjak tahun kesembilan, kada terasa jadi gubernur karena
alhamdulillah di Kalsel, suasananya kondusif atau damai. Ini nikmat yang
diberikan Allah SWT,” ujarnya.
Diungkapkan mantan bupati Banjar
itu, persentase warga miskin di Kalsel hingga tahun ini di bawah 5
persen. Kalsel adalah provinsi yang memiliki warga miskin tersedikit di
Kalimantan. “Jatim saja masih di bawah kita. Mudahan (sisa) dua tahun
pengabdian, ada manfaatnya bagi masyarakat Kalsel,” kata Rudy.
Pada
kesempatan itu, dia juga meminta maaf kepada warga Kalsel di perantauan
karena banyak permohonan bantuan yang tidak bisa dipenuhi, meskipun
APBD sudah mencapai Rp 5,3 triliun. Bukan karena ketidakmauan tetapi
terkendala peraturan. Seperti keinginan warga Kalsel di Yogyakarta yang
akan membangun masjid.
“Kami sudah menganggarkan Rp 2 miliar
tetapi dicoret Mendagri karena dianggap membantu di luar daerah.
Mestinya, menurut Mendagri, yang melakukan bukan pemprov. Jadi kada kawa
membangun sarana pendidikan dan lainnya karena aturannya memang kada
kawa,” kata Rudy.
Selain itu, dia juga mengatakan pada tahun
depan, bakal ada Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Lambung
Mangkurat (Unlam). Sebelumnya, pada akhir tahun ini akan diresmikan
Rumah Sakit Mulut dan Gigi dengan nama RS H Hasan Aman (mantan gubernur
Kalsel).
“Kita perlu dokter gigi karena gigi orang Banjar rata-rata rupui,” ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar